PRODUKSI BIOETANOL DARI BONGGOL PISANG DENGAN PENAMBAHAN BIJI NANGKA SEBAGAI SUBSTRAT

-

Authors

  • Sri Helianty Universitas Riau
  • Zuqni Melda Universitas Riau
  • Zamri Fadilah Universitas Riau
  • Sri Rezeki Muria Universitas Riau
  • Rozana Sri Irianty

DOI:

https://doi.org/10.31258/jptl.3.1.45-54

Keywords:

bonggol pisang, biji nangka, saccharomyces cerevisiae, hidrolisis, fermentasi

Abstract

Bioetanol merupakan salah satu bioenergi yang dapat dijadikan bahan bakar alternatif. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan adalah bonggol pisang dan biji nangka. Bonggol pisang dan biji nangka merupakan salah satu bahan yang mengandung potensi yang cukup besar sebagai bahan dasar bioetanol berdasarkan ketersediaan komponen-komponen tertentu (pati dan selulosa) yang dikandungnya. Kandungan pati dan selulosa yang terdapat pada bonggol pisang dan biji nangka dapat diubah menjadi bioetanol melalui proses hidrolisis dan fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis bioetanol dari bonggol pisang dan biji nangka, menentukan pengaruh kombinasi campuran bonggol pisang dan biji nangka terhadap konsentrasi glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis dan bioetanol yang dihasilkan dari proses fermentasi. Penelitian ini dimulai dengan pretreatment bahan baku (pencucian, pemotongan, pengeringan) dengan variasi komponen bonggol pisang dan biji nangka 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%, 0% : 100% serta variasi massa pati 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Lalu proses hidrolisis menggunakan H2SO4 pada waktu 1 jam dengan suhu 95˚C-100˚C. Kemudian hasil hidrolisis difermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae. Proses fermentasi berlangsung selama 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bioetanol terbesar diperoleh pada komponen 50% : 50% dengan massa pati 100 gram sebesar 7% (v/v).

References

Wusnah, Bahri, S. & Hartono, D (2019). Proses Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata B. C) secara Fermentasi. Jurnal Jurusan Teknologi Kimia Unimal 8(1), 48-56.

Meyrinta, KA., Putri, RD., & Fatoni, R (2018). Pembuatan Bioetanol dari Jerami Nangka dengan Metode Fermentasi Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae. Jurnal Integrasi Proses 7(1), 32-38.

Putra, INW., Kusuma, IGBW. & Winaya, INS (2011). Proses Treatment dengan Menggunakan NaOCl dan H2SO4 untuk Mempercepat Pembuatan Bioetanol dari Limbah Rumput Laut Eucheume Cottonii. Jurnal Energi Dan Manufaktur, 5 (1), 64-68.

Arif, Y. (2011). Paket Teknologi Produksi Bioetanol Kapasitas 8 KL/hari dari Bahan Baku. Balai Besar Teknologi Pati (B2TP)-BPPT Lampung

Yuanita, Voni, Rahmawati, Yulia. (2008). Sorbitol Plant from Banana Hump (Musa paradisiaca) with Catalytic Hydrogenation Process. Tesis. Fakultas Teknik. Institue Sepuluh November. Surabaya.

Hendroko, R. & Prihandana, R (2008). Energi Hijau Pilihan Bijak Menuju Negeri Mandiri Energi 2nd Ed. Penebar Swadaya Depok, Jakarta. Pp. 6-20.

Santoso, MT., Hidayati, L. & Sudjarwati, R (2014). Pengaruh Perlakuan Pembuatan Tepung Biji Nangka terhadap Kualitas Cookies Lidah Kucing Tepung Biji Nangka. Teknologi dan Kejuruan, 37(2), 167-178.

Farantika, I (2017). Potensi Saccharomyces cereviceae sebagai Antagonis Terhadap Patogen Tular Benih pad Jagung. Skripsi. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

Buckle, KA., Edwars, RA. & Wouton, M (2007). Ilmu Pangan. Terjemahan dari Food Science oleh Purnomo H dan Adiono. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Gholib, I (2007). Pengantar Kimia Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Casselmen dkk. (2005). Pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae.

Rahayu, WP., & Nurwitri, CC (2012). Mikrobiologi Pangan. Bogor: IPB Press.

Shuler, ML. & Kargi, KF (1992). Bioprocess Engineering Basic Concepts. Prentice Hall. New Jersey. Halaman 20-32.

Rahayu, WP. & Nurwitri, C.C. 2012. Mikrobiologi Pangan. Bogor: IPB Press.

Mukti, NL. & Aryani, W (2016). Pengaruh Waktu Fermentasi dan jumlah Ragi Terhadap Persentase Hasil dalam Pembuatan Bioetanol dari Buah Talok (Kersen) Menggunakan Ragi Tape dan Ragi Roti (Saccharomyces Cerevisiae). Jurnal Institut Sains & Teknologi. AKPRIND Yogyakarta. 1(1), 1-10.

Kusumaningati, MA., Nurhatika, S. & Muhibuddin, A (2013). Pengaruh Konsentrasi Inokulum Bakteri Zymomonas Mobilis dan Lama Fermentasi Pada Produksi Etanol dari Sampah Sayur dan Buah Pasar Wonokromo Surabaya. Jurnal Sains dan Seni ITS, 2(2), E218-E223.

Dey, P., Rangarajan, V., Nayak, J., Das, DB., Wood, SB (2021). An Improved Enzymatic Pre-Hydrolysis Strategy For Efficient Bioconversion Of Industrial Pulp and Paper Sludge Waste To Bioethanol Using A Semisimultaneous Saccharification and Fermentation Process. Fuel, 294, 120581. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2021.120581

Ambriyanto, KS (2010). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Aerob Pendegradasi Selulosa dari Serasah Daun Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum Schaum). Surabaya; Institut Teknologi Sepuluh November.

Bailey, JE. & David, FO (1986). Biochemical Engineering Fundamental, Singapura: Mc.Graw Hill Chemical Engineering Series.

Published

20-05-2024

How to Cite

Helianty, S., Melda, Z. ., Fadilah, Z., Muria, S. R., & Irianty, R. S. (2024). PRODUKSI BIOETANOL DARI BONGGOL PISANG DENGAN PENAMBAHAN BIJI NANGKA SEBAGAI SUBSTRAT: -. JOURNAL OF ENVIRONMENTAL MANAGEMENT AND TECHNOLOGY, 3(1), 45–54. https://doi.org/10.31258/jptl.3.1.45-54

Issue

Section

Articles