Pengaruh Konsentrasi Lumpur Pada Accelator Terhadap Efisiensi Penurunan Kekeruhan Air Instalasi Pengolahan Air Minum
DOI:
https://doi.org/10.31258/jptl.2.2.87-95Keywords:
Kekeruhan air, accelator, konsentrasi lumpurAbstract
Kekeruhan air adalah salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas air. Kekeruhan dapat disebabkan oleh adanya partikel tersuspensi yang ada di dalam air. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis pengaruh konsentrasi lumpur pada accelator terhadap efisiensi penurunan kekeruhan air. Penelitian ini menggunakan metode uji laboratorium dengan menggunakan konsentrasi lumpur pada accelator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi lumpur pada accelator, maka semakin tinggi pula efisiensi penurunan kekeruhan air. Konsentrasi lumpur yang paling efektif dalam menurunkan kekeruhan air adalah pada rentang 9,53% dengan konsentrasi PAC 3,33% dan menghasilkan efisiensi penurunan kekeruhan sebesar 99,61%. Namun, kestabilan konsentrasi lumpur harus dijaga pada rentang 4-8% agar tetap menghasilkan efisiensi penurunan kekeruhan yang optimal.
References
Alaerts dan Simestri, 1984, Metode Penelitian Air, Usaha Nasional, Surabaya. Amir, R dan Isnaniawardhana, J.N. 2010. Penentuan Dosis Optimum Alumunium Sulfat dalam Pengolahan Air Sungai Cileueur Kota Ciamis dan Pemanfaatan Resirkulasi Lumpur dengan Parameter pH, Warna, Kekeruhan, dan TSS. Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Elisssa, Antastasia dan Satyanto Krido Saptomo. (2020). Analisis Timbulan Lumpur dan Kualitas Lumpur Hasil Proses Pengolahan Air Bersih di WTP Kampus IPB Dramaga Bogor. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 5(1). 31- 40.
Gustinawati, H. (2018). Evaluasi dan Optimalisasi Sistem Pengolahan Air Minum Pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Jaluko Kapasitas 50 L/S Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal daur lingkungan. 1(1). 29-34.
Suratmi. (2017). Studi Mengenai Kebutuhan Air Bersih di Wilayah Cakupan Pelayanan PDAM Cabang Loa Kulu Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Media Ains. 10(1). 82–90.
